Kamis, 14 Maret 2013

Sup dari menu masalah sosial

Di suatu malam yang indah di suatu kota, diketik via laptop sambil duduk dan ditemani secangkir kopi xyz.


Pada mulanya saya hanya duduk di angkutan umum, tujuannya awalnya sih kembali ke basecamp. kemudian hal itu terjadi, seorang nenek membangunkan seorang mahasiswa yang tengah tertidur sambil memegang HP di tangan kanannya, lalu sang nenek yang secara hubungan darah hanya sama nenek moyang yaitu nabi adam dengan si pemuda berkata "Jang, kade eta HP na disakuan bilih aya nu nyandak" (Jang, hati-hati itu Hp dimasukan ke saku takutnya ada yang ambil), kemudian si nenek menasihati pemuda tersebut agar berhati-hati, mencegah itu lebih baik daripada kehilangan Hp.



Masih bingung apa serunya kejadian diatas? mari kita bantai. 



Bagi saya ini termasuk kejadian langka, terutama setelah invasi handphone pada sektor perdagangan kita, biasanya di angkutan umum saya hanya melihat pemandangan orang-orang menunduk sambil memainkan handphonenya, mereka memiliki dunia sendiri yang mereka nikmati. jarang sekali yang memperhatikan dan  peduli dengan orang lain, rata-rata manusia sekarang hanya mementingkan dirinya sendiri.



Kenapa mementingkan diri sendiri? banyak faktor, tapi bagaimana kalau kita sebut rata-rata manusia sekarang takut untuk peduli kepada orang lain, kenapa takut? karena kalo kita peduli suka dibilang sebagai orang kepo, cie kepo cieee.... , tapi bukan itu saja, tapi juga karena mereka takut menjadi korban penipuan. niat menolong malah kita kena tipu-tipu.


kau stop tipu-tipu e
(untuk menghindari penipuan, cobalah anda mengancam penipunya seperti foto diatas, adegan di film the raid :hammer:)


Banyak sekali macamnya, misal pemberitaan di koran atau tv, tentang bagaimana ditempat sepi ada orang tergeletak seperti terluka, ketika ada yang mau menolong, ternyata itu rampok. lalu misal saya pernah mengalami sendiri di daerah setiabudi kota Bandung, pernah tiga kali diminta oleh orang yang naik motor untuk membeli jam tangannya, karena alasan bla.. bla.. bla.. sambil memasang muka memelas. hal ini juga sudah sering dibahas di koran lokal. belum lagi kalau kita membahas tentang pengemis yang sudah menjadi "profesi" bagi sebagian kalangan masyarakat.



Jadi bisa disimpulkan, kepedulian seseorang terhadap orang disekitarnya dipengaruhi oleh perilaku penipuan  dan kriminal yang terjadi di masyarakat tersebut, tidak juga, sebab bila kasus penipuan tidak diketahui mungkin akan lain ceritanya, ya! media berperan penting disini. tapi jangan menyalahkan media juga, media kan hanya memberitakan saja apa yang terjadi. 



Kompleks sebenarnya, kita semua pasti memiliki solusi kan untuk masalah ini? bagaimana solusinya? mari kita diskusikan dan bagi ide kita, sia-sia saja kalau menunggu pemerintah maju untuk sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijaklah dalam berkomentar, kritik yang membangun saya terimaaaa sekali..