Rabu, 08 Mei 2013

Gravekeeper return

Orang mendengar kata kuburan akan berasumsi macam-macam, mulai dari sebuah band gotik, sebuah temat yang seram, sebuah tempat yang banyak hantunya dan lain-lain, namun kali ini saya akan mencoba membahas di sisi penjaga makan atau Gravekeeper atau orang yang menunggui makam, nah coba untuk kali ini anda bayangkan seperti apakah penjaga makam itu??

mungkin ini (tidak thanya berlaku pada duelist)

atau mungkin ini:

atau mungkin juga ini:

yah macam-macam bukan, namun bukan itu yang akan saya bahas, lalu apa dong? penghuni macam apa? apakah harus ditampilkan gambarnya? sepertinya tidak usah karena bagi orang yang beraktivitas setiap hari dan melewati berbagai jalan raya hal ini sudah menjadi gambaran umum yang diwajarkan oleh masyarakat dan pemerintah.

Yang saya maksud adalah orang-orang sebut saja pengemis yang beroperasi di tempat tak lazim yaitu di pemakaman, sebut saja di heroes cemetery. 

Waktu itu saya dan keluarga sedang mengantarkan maayat kakek saya yang pada hari itu telah dipanggil Yang Maha Kuasa untuk pulang, semua kegiatan dari memandikan, mengkafani dan menguburkan berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya, namun, semua berubah ketika terjadi penyerangan pasca pemakaman.

tidak tahu darimana tapi saya kira penduduk setempat, mulai dari manusia jenis pria dan wanita ada, yang kesemuanya di dominasi oleh anak-anak, kemudian satu persatu dalam formasi 2-2-2-7 (yang 7 di area parkir sekeliling mobil, yang 2 formasi dari lini makam dan terus berantai sepanjang akses menuju gerbang utama) mereka mulai mengemis pada siapa saja yang ada dalam pemakaman tersebut.

........................... .............. .............. ............. ............ ............ ini jujur saya sulit mejelaskan emosi apa yang terjadi pada diri saya ketika menghadapi situasi seperti ini, di satu sisi, saya asik sekali memperhatikan tingkah laku mereka yang baru saya temui, di satu sisi saya bicara dalam hati, "KAMPRET! keluarga gue lagi berduka lu malah bikin ulah, ga punya rasa simpati apa hah!! dasar *tuut* *tuut* *tuut*!!!!!!!!! (karena terlalu vulgar, maka kata2 tersebut disensor)" , asli ini benar-benar membuat shock! Saya terbiasa bertemu dengan pengemis, saya juga kadang memberi, namun baru kali ini saya kesal sekali dengan pengemis-pengemis tersebut.

Yang tambah membuat saya kesal adalah, ketika melihat, bocah-bocah kolaborasi 9saya amat menyayangkan hal ini terjadi, sebab mendidik anak supaya mengemis) dengan pengemis tua juga ada beberapa pengemis anak muda untuk memancing belas kasihan pelayat dan keluarga saya, samar-samar saya mendengar kata seperti ini "..... saya g sekolah pak.. buu.. ntar saya gimana... " dan setelah itu paman saya memberikan mereka beberapa uang, setelah agak jauh saya bisa melihat mereka kegirangan, Jleb! jleb!, pengamen dan orang gila lebih terhormat di mata saya... mau bicara solusi? PENDIDIKAN!! tapi untuk sekarang gimana? HAHAHAHAH!!!! *ceburin kepala ke bak mandi*

Yasudah deh, namanya juga hidup, tanpa kasus begitu mungkin saja ketikan ini ga akan pernah ada :)), dan mungkin saja dengan mengurangnya kasus, para hakim, jaksa, pengacara, aktivis, bakal kehilangan pekerjaannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijaklah dalam berkomentar, kritik yang membangun saya terimaaaa sekali..