Kamis, 02 Agustus 2012

"Edisi" Ramadhan

Sampurasun!
(edisi ramadhan, membahas agak BEDA)

Ah tentunya bagi umat muslim bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, yg biasanya jarang solat sekarang pada rajin tarawehan, ramadhan berlalu kembali lagi seperti biasa.
Entah ya, mungkin di negeri ini ramadhan malah menjadi suatu euforia, bagaimana kehebohan dan keantusiasan saat "menyambut" bulan ini, hal ini dimanfaatkan baik oleh orang-orang manajemen dan orang orang yang amat kreatif, mulai dari produk bertemakan ramadhan, tukang dagang dadakan yang menjamur, dan sepertinya angka kemiskinan indonesia pun naik drastis pada saat ramadhan, yah memang suatu berkah ya.

Dalam bulan ini sepengetahuan saya dengan berpuasa tentunya kita dapat belajar bagaimana dan seperti apa sih kehidupan tetanga kita yang tak seberuntung kita, sungguh, menahan nafsu, tidak makan dan minum, bila saya rasakan ini adalah waktu dimana saya belajar untuk hidup, oke, curhat saja sedikit, ada fenomena dimana ketika perut saya lapar maka pada saat itulah saya kesurupan setan bijak dan mendadak agak encer otak, entah mengapa, dan ketika perut terisi full tank, sepertinya saya hanya bisa mengobrak-abrik internet dan tidur (oke stop sampai disini). kenyataannya yang saya dapati, kenapa justru malah lebih cenderung konsumtif? fenomena apa ini? ah sepertinya memang benar bahwa ramadhan memiliki sisi sebagai euforia, sungguh merupakan berkah bagi "mereka".

Sebentar..... oh jangan khawatir, masih ada kok untuk sekarang ini yang benar-benar memanfaatkan ramadhan dengan baik, mari kita lihat tengok sebentar, nah di pesantren sebelah sepertinya perilakunya menunjukan bukan ikut-ikutan... eh rupanya di rt sebelah juga seperti itu.. ah teman saya yang di belahan dunia bagian lain pun melaporkan kejadian serupa.. wah dan disini pun masjid-masjid masih ada penghuninya... #mulaikagum... NOT SO FAST!!!... (ada yang teriak).......... ada loh belahan selatan kota ini yg kebal terhadap ramadhan.. oh dimana? saya mendapat laporan bahwa saksi mata mengatakan pada simpang gerlong hilir, term leuwi panjang, dan beberapa titik di jalan raya rupanya masih ada sebagian profesi yang tidak diwajibkan. the drivers sepertinya tidak harus melaksanakan puasa.. waw, kalau begitu haruskan saya terlihat marah-marah lalu pakai peci dan memboikot mereka?...................................................... Sekali lagi inilah Ramadhan.

Terakhir (akhrinya selesai juga ini siksaan bacaan),  Adanya perselisihan antara orang-orang pintar menentukan kepala dan ekor jangan jadikan sesuatu yang seharusna bermanfaat menjadi dimanfaatkan.
hatur nuhun...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bijaklah dalam berkomentar, kritik yang membangun saya terimaaaa sekali..