Saya menonton sebuah acara, tentang seorang pembunuh bayaran
yang dihukum mati karena profesinya, dan apa kiranya reaksi masyarakat? “dia
patut menerimanya” “Hukum mati si
Pembunuh” mungkin itu ya? yup.. benar sekali, kita semua pastinya pasti
berpikir begitu.
Membunuh memang hal yang kejam, menghentikan sesuatu untuk
hidup, dalam undang-undang pun melanggar hak-hak asasi manusia, lalu bagaimana dengan perang? Contoh
saja hitler yang membantai yahudi, yang pernah berkata “bisa saja aku
memusnahkan semua yahudi (no sara), namun kusisakan agar kalian bisa melihat
apa yang bisa mereka lakukan pada dunia” (kurang lebih kyk gitu, *lupa). Atau contoh
dekatnya itu di sekitar kita deh, di nusantara, adanya perang paregreg,
terdapat banyak pembunuhan, berarti itu juga melanggar hak2 dong? Oh tidak,
karena itu membela diri namanya, oh tidak, itu kan karena haknya telah ditindas
makanya melawan.. daaaannnn... banyak alasan lain seperti itu juga.
Oke, intinya kalau kita membela diri, demi kelangsungan
hidup kita bisa membuat pembunuhan? Bahkan ketika terombang-ambing di laut,
pada pasca karamnya sebuah kapal, dengan orang yang tersisa, kita masih
diperbolehkan memangsa orang lain demi kelangsungan hidup kita? Mungkin ada
benarnya.
Nah lalu ketika orang menjadi pembunuh bayaran untuk mencari
makan apakah itu salah juga? Kan itu termasuk berjuang untuk hidup? Oh tidak
bisa, karena selama masih ada pekerjaan lain kenapa membunuh? Ya kan?
....................
Baik, kalau memang begitu adanya maka sebenarnya kita ini
tak pantas untuk hidup, mengapa? Kita tahu, kita setiap hari makan kan? Bagi yang
makan, dan itu memang salah satu cara agar bertahan hidup, lalu, makanan itu
asalnya dari mana? Mahluk hidup kan? Lalu biar jadi makanan yg enak harus
gimana? Dimasak kan? Dan.... kita harus “membunuh” mahluk hidup tertentu biar
bisa makan, apakah itu melanggar hak? Secara sederhana ya, tenu saja, tapi apa
kita pernah mengakui itu? Tidak kan, karena apa? Karena mereka bukan manusia
seperti kita. Kita kadang menganggap mereka mahluk yg lebih rendah.
Ketika seorang bocah ditemukan tewas dimakan buaya,
keluarganya mencari buaya tersebut dan membunuhnya, demi mempertahankan hidup
buaya harus mati. Yg memakan dan dimakan toh akhirnya akan mati juga. Coba kalau
kita di posisi si buaya, apa yang akan kalian rasakan?. Cuma beda status,
manusia sama hewan, udah itu aja. Padahal sama2 mahluk hidup. Inget juga sama
quote nya uncle ben “with great power there is great responsiblity” (mun teu
salah).
Ingat loh, adanya kematian itu untuk mempertahankan
kehidupan, agar semuanya seimbang. Jangan nganggep kematian itu buruk,
bersyukurlah, ayam yang tadi siang sudah kita makan telah mengorbankan hidupnya
demi kita, apa yang harus kita perbuat untuk membalasnya? (termasuk sapi, padi,
gandum, ikan, mangga, wortel dll..). buatlah “status” manusia mu benar2
efektif, dan jangan lupa bersyukur, tahu dong harus ke siapa bersyukur? (orang
atheis tidak termasuk).
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bijaklah dalam berkomentar, kritik yang membangun saya terimaaaa sekali..